Showing posts with label jawatimur. Show all posts
Showing posts with label jawatimur. Show all posts
Monday, April 16, 2012
Pendakian Gunung Argopuro via Baderan
Gunung
Argopuro dalam pangkuan pegunungan Hyang dan di apit oleh 3 kabupaten
yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Jember dan Kabupaten Situbondo.
Gunung yang memiliki ketinggian 3088 mdpl ini mempunyai 2 puncak yaitu
pucak rengganis dan puncak argopuro. Ada 3 jalur pendakian, Yang pertama
dari Probolinggo, Bremi, yang kedua dari Situbondo Baderan, yang ketiga
dari Jember ,Tancak. jalur yang jarang dilewati para pendaki, biasanya
jalur ini di pakai buat diklat mapala2 sekitar. Untuk pendakian kali ini
saya menggunakan jalur Baderan turun Bremi. Jalur terpanjang adalah
jalur dari selatan yaitu dari Jember, Tancak karena ditempuh dalam waktu
kira-kira 1 minggu untuk menuju Puncak.
Berangkat
dari Semarang seorang diri, pukul 01.30 dari semarang stasiun poncol
naek kereta api kerta jaya tujuan akhir st pasar turi Surabaya, ongkos
tiket waktu itu 28rb. Sampai di st Pasar Turi Surabaya pukul 07.00, di
stasiun saya sudah dijemput sama temen saya dari Mapala Monsilva Uwika,
karena kereta tujuan ke Jember berangkat pukul 16.10, jadi untuk mengisi
waktu siang saya di ajak muter-muter Surabaya sama temen saya. Pukul
16.10 saya mulai berangkat dari St Gubeng Surabaya tujuan St Jember
ditempuh dalam waktu 5 jam dengan ongkos Rp 18.500,-. Sampai di St.
Jember temen saya sudah nunggu , langsung saya di bawa ke basecamp
Mapala UMJ, untuk beristirahat.
Pagi
hari kami berangkat menuju Gunung Argopuro 20 orang, ngangkot..(jadi
transit-transit,,hhe). Berangkat dari Univ. Muhammadiyah Jember dengan
menggunakan angkot menuju ke Terminal Arjasa dengan ongkos 3rb / org,
dari Terminal Arjasa Menuju Bondowoso dengan ongkos 4rb/org, dilanjutkan
ke Besuki menggunakan bus ongkos 6rb/org, dari Besuki menuju Baderan
menggunakan mini bus dengan ongkos 8rb/org. Setelah nyampe di Baderan
pukul 14.00 kami langsung menuju basecamp pendakian jalan kaki, kami pun
langsung beristirahat untuk mempersiapkan kondisi fisik buat pendakian
esok hari.
Berangkat
dari basecamp pendakian pukul 08.00, menuju ke Mata Air 1,dengan trek
yang terjal dan panas, keadaan sekitar masih ladang warga waktu tempuh
kira-kira 3 jam. Di Mata Air 1 ini kami langsung mendirikan tempat camp,
padahal waktu masih siang hari. Di sebelah kanan lahan kosong disebelah
kiri agak turun curam ke bawah ada sungai jadi kami bisa ambil air dari
sana. Paginya dari Mata Air 1 kami melanjutkan perjalanan menuju Mata
Air 2 dengan waktu tempuh kira-kira 2,5 jam dengan rute yang tidak
terlalu menanjak. Mata Air 2 ke Mata Air 3 dapat di tempuh dengan 1 jam
perjalanan. Dari Mata Air 3 kami lanjutkan perjalanan menuju ke Sabana
Kecil, di tempuh dengan waktu 2 jam perjalanan, dari sabana kecil kami
lanjutkan perjalanan menuju sabana besar dengan waktu tempuh 1 jam
perjalanan. Dari sabana besar kami lanjut menuju ke Cikasur dengan waktu
tempuh kira-kira 1 jam, Cikasur ini lah yang nantinya akan dijadikan
tempat bermalam, karena memang tempatnya luas, dan di situ juga ada
bekas landasan pesawat militer pada mas invasi Jepang yang juga
digunakan sebagai tempat pendaratan logostik.
Dari
Cikasur kami berangkat pukul 09.00 dengan tujuan menuju Cisentor, jalan
menanjak dan kadang mendatar dengan sekitar medan dikelilingi oleh
padang ilalang. Sepanjang jalan ke Cisentor banyak terdapat kubangan dan
bekas jejak babi hutan baik yang lama maupun yang baru terjadi.untuk
sampai di cisentor dibutuhkan waktu 2-3 jam perjalanan. Di Cisentor ini
kami mendirikan tempat camp lagi buat bermalam sebelum esok summit
kepuncak Rengganis dan Argopuro, di cisentor ini ada bangunan tua atau
gubug, yang masih layak pakai, dan dibawah ada sungai, jadi akses air
juga mudah. Malam pun kami habis kan dengan menghangatkan diri dekat api
unggun sampil maen kartu,,hhe.
Pukul
08.00 kami sudah siap untuk melanjutkan perjalanan menuju Rawa Embik.
Cuma barang- barang pendakian kami tinggal di Cisentor, jadi Cuma bawa
tas kecil berisi makanan dan minuman secukupnya. Hati-hati selama
perjalanan karena kadang-kadang dikanan kiri jalan disuguhin sama
tumbuhan penyengat atau jelatang (djancukan,tretep,,). Setelah 1 jam 30
menit jalan kami pun sampai di Rawa embik, di Rawa Embik juga ada sumber
air, Cuma tempatnya kurang strategis kalau di buat tempat camp, karena
jalur turun menuju Bremi dari Cisentor, dari pada bawa barang pendakian
menuju Rawa Embik mending barang pendakian ditinggal di Cisentor.
Tempatnya juga luas, dengan di kelilingi hutan yang lebat. Perjalanan
kami lanjutkan menuju persimpangan puncak Argupuro-Puncak Rengganis,
ditempuh dalam waktu 30 menit, kalau lurus ke puncak rengganis dan kalau
ke kanan ke Puncak Argopuro. Dari persimpangan kami memilih untuk ke
puncak Rengganis terlebih dulu, 1 jam perjalanan kami sudah nyampe di
Puncak Rengganis. Keadaan dipuncak Rengganis waktu itu kabut, jadi gak
bisa lihat pemandangan sekitar, bisa melihat cuma jarak 3 meter, kami
langsung buka makanan dan minuman buat pengganjal perut. 1 jam kami
dipuncak, kami langsung menuju ke tempat bersejarah, istana Rengganis.
Perjalanan kami lanjutkan menuju Puncak Argopuro, jadi balik lagi ke
persimpangan, kalau dari arah puncak Rengganis untuk ke Puncak Argopuro
di persimpangan ambil kiri, jalan terjal menanjak dan berbatu,kira-kira 1
jam perjalanan kami sudah nyampe di Puncak Argopuro, puncak Argopuro
berukuran kira-kira 8x8 m, ada tumpukan batu.
Pukul
14.00 kami pun bertolak menuju Cisentor untuk bermalam lagi disana.
Esok harinya kami perjalanan turun ke Bremi, di tengah perjalanan.
Karena waktu sudah sore kami bermalam di Danau Taman Hidup, danau ini
cukup luas, banyak warga Bremi yang mancing di danau ini, mungkin untuk
sekedar mengisi waktu luang. Pagi pukul 09.00 kami bergegas turun ke
Bremi (packing2 dulu pastinya,,). Sampai di Bremi pukul 13.00, kami
langsung cari kendaraan Colt carteran, untuk menuju ke Probolinggo. Dari
Probolinggo dilanjutkan naek bus menuju terminal Tawang Alun.Terus
dilanjutkan naek angkot menuju basecamp Mapala UMJ.
PENDAKIAN GUNUNG RAUNG (14-15 Agutus 2009)
Gunung Raung terletak di antara kabupaten Banyuwangi, kbupaten
bondowoso, kabupaten situbondo, dan kabupaten jember. Gunung ini
memiliki ketinggian 3332 m dpl.Jalur yang saya gunakan pendakian adalah
jalur sumber wringin, yang berada di Dusun Sumber Wringin, Desa Sumber
Gading, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Bondowoso.
Perjalan menuju basecamp pendakian saya di antarkan pake mobil sama 4 org temen ari mapala Unibo. Karena memang yang punya basecamp pendakian anak mapala unibo namanya Cadas, jadi perijinan saya gratis, dan dapet makan malam gratis pula,,hhe.Pendakian saya di temani 1 orang teman dari mapala UMJ bernama Leder. Berangkat dari basecamp pendakian menuju pondok motor pukul 08.00, kita jalan kaki dari basecamp, sebenarnya bisa naek ojek ataupun numpang truk COLT, Cuma pas saat itu g ada Colt lewat, jadi mau g mau y jalan kaki,,hhe. Trek datar berbatu atau disana di sebut makadam, sampai di pondok motor. vegetasi hutan pinus, ladang jagung, di tengah jalan kita isi perbekalan air terlebih dahulu, karena itu sumber mata air terkahir, katanya se ada juga air di Pondok Sumur, tp katanya ngambilnya jauh dan untung2an. Perjalanan selama 2 jam 10 menit sampai pondok motor pukul 10.10. Istirahat sebentar, lalu kita lanjutkan perjalanan menuju pondok sumur, trek kadang datar kadang nanjak, tp kebanyakan nanjaknya,hhe. Jam menunjukkan pukul 14.00 kita sudah sampai di Pondok Sumur. Di Pondok sumur istirahat sambil buat teh anget, dan cemilan roti susu coklat,,hhe. Setelah perut terisi perjalan kita lanjut ke Pondok Tonyok, waktu tempuh 2 jam 45 menit, lanjutkan ke Pondok Demit, waktu tempuh 45 menit. Di Pondok Demit inilah kita mendirikan tenda untuk bermalam dan membuat api unggun.
Perjalan menuju basecamp pendakian saya di antarkan pake mobil sama 4 org temen ari mapala Unibo. Karena memang yang punya basecamp pendakian anak mapala unibo namanya Cadas, jadi perijinan saya gratis, dan dapet makan malam gratis pula,,hhe.Pendakian saya di temani 1 orang teman dari mapala UMJ bernama Leder. Berangkat dari basecamp pendakian menuju pondok motor pukul 08.00, kita jalan kaki dari basecamp, sebenarnya bisa naek ojek ataupun numpang truk COLT, Cuma pas saat itu g ada Colt lewat, jadi mau g mau y jalan kaki,,hhe. Trek datar berbatu atau disana di sebut makadam, sampai di pondok motor. vegetasi hutan pinus, ladang jagung, di tengah jalan kita isi perbekalan air terlebih dahulu, karena itu sumber mata air terkahir, katanya se ada juga air di Pondok Sumur, tp katanya ngambilnya jauh dan untung2an. Perjalanan selama 2 jam 10 menit sampai pondok motor pukul 10.10. Istirahat sebentar, lalu kita lanjutkan perjalanan menuju pondok sumur, trek kadang datar kadang nanjak, tp kebanyakan nanjaknya,hhe. Jam menunjukkan pukul 14.00 kita sudah sampai di Pondok Sumur. Di Pondok sumur istirahat sambil buat teh anget, dan cemilan roti susu coklat,,hhe. Setelah perut terisi perjalan kita lanjut ke Pondok Tonyok, waktu tempuh 2 jam 45 menit, lanjutkan ke Pondok Demit, waktu tempuh 45 menit. Di Pondok Demit inilah kita mendirikan tenda untuk bermalam dan membuat api unggun.
Esok paginya kita bangun pukul 05.00, sebelum berangkat ke puncak kita isi perut lebih dahulu, pukul 06.00 kita lanjut perjalanan ke Pondok Mayit, pukul 07.00 posisi sudah di Pondok Mayit, jadi waktu tempuh 1 jam. Setelah Pondok Mayit lanjut ke Pondok Angin waktu tempuh 30 menit, vegetasi edelweiss, pinus dan rumput ilalang. Dari Pondok Angin ke Puncak Raung waktu tempuh 30 menit, sampai di puncak pukul 08.00. sampai di puncak makan popcorn ( koyo nonton bioskop ae,,hhe), sama coklat silverquen, dan tak lupa isep gudang garam. Dari puncak raung kita bisa melihat pegunungan Argopuro, Kawah ijen, serta gunung2 lainnya..(yg kelihatan pastinya,,hhe). Pukul 09.00 kita bertolak ke tempat camp, Pondok Demit,sampai Pondok Demit kita makan siang dulu, biar perut gak kroncongan di jalan. Sampai di Basecamp pendakian pukul 16.00. Dilanjutkan langsung balik ke Bondowoso, tepatnya di Mapala UniBo (universitas Bondowoso).
Sunday, April 1, 2012
PENDAKIAN KAWAH IJEN
PENDAKIAN KAWAH IJEN (24-25 Desember 2010)
Kawah Ijen, Jawa Timur, mempunyai ketinggian 2386 m dpl. Gunung ini
terletak di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, memang
termasuk gunung yang pendek tapi memiliki keindahan yang amazing,,hhe.
Yang saya tau Cuma ada satu jalur pendakian yang biasanya digunakan para
pendaki atau wisatawan. Cuma untuk ke Paltidung ( tempat camp sebelum
pendakian ke Kawah Ijen) ada 2 jalur, yaitu lewat Sasak Periot dari
Banyuwangi, yang satunya lewat Sempol dari Bondowoso.
Pemberangkatan saya mulai dari Jember, tepatnya di basecamp Mapala
Bekisar Politeknik Negeri Jember pukul 14.00. Dengan 7 orang teman,
dengan kendaraan motor , jadi bawa 4 motor. Benernya yang berangkat ada
sekitar 30an orang, Cuma yang 22 orang temen uda pada berangkat duluan
jam 09.00 pagi, jadi ceritanya kami 8 orang nyusul. 3 jam perjalanan
kita sudah nyampe di rumah salah satu teman saya pukul 17.00, anak2 yang
berangkat duluan uda pada nunggu disana. Karena memang rumahnya dekat
dengan Paltidung, jd kami skalian mempersiapkan bekal makanan buat hari
besok. Kami beristirahat sejenak disana, setelah jam menunjukkan pukul
21.00, kami 30 orang dengan 15 motor melanjutkan perjalanan ke
Paltidung, jadi kayak ada konvoi,,hhe, Cuma 20 menit uda nyampe di
Paltidung, kami mengurus perijinan, dari motor sampai ijin tempat camp,
semua di kenakan biaya. Setelah kelar semua kami persiapkan peralatan
masak, dan mendirikan 2 tenda, brarti sebagian ada yang tidur di luar.
Bangun pukul 05.00, jam 06.00 kami langsung berangkat menuju ke Kawah
Ijen, Jalur pendakian cukup lebar sekitar 2-3 meter, tapi kebanyakan
nanjak. Selama perjalanan kami sering berpapasan dengan penambang
belerang yang turun sambil memikul belerang yang kira2 beratnya 50 kg
(emg org sana kuat2,,).Vegetasi hutan, tp juga masih ada rumah penduduk
sekitar 1 jam jalan, gak banyak rumahnya, mungkin se rumah para
penambang belerang. Pukul 09.00 kami sudah nyampe di bibir Kawah Ijen,
dari sini bisa terlihat Danau Kawah Ijen, Gunung Merapi ijen, Gunung
Raung, dan laut. Kami 4 orang memutuskan turun kekawah, karena pengen
photo2 di bawah. Trek menuju kawah curam, dan berbatu, cuma cukup buat
jalan satu orang, jadi kl b’papasan sama penambang terpaksa saya minggir
dulu. Sekitar 15 menit kami sudah sampai di kawah, kami gak bisa ke
bibir danau karena asep belerang larinya ke arah sana, sedang kami gak
pake kain penutup hidung dan mulut.jadi kami Cuma photo2 di batu2 kawah,
dengan back ground asap belerang. Jam 11.00 kami turun ke Paltidung,
nyampe di Paltidung kami pun packing , pukul 12.00 kami lanjut
perjalanan pulang menuju Jember.
PENDAKIAN GUNUNG SEMERU (Upacara kemerdekaan di Ranu Kumbolo)
Gunung Semeru terletak dalam 4 kabupaten, yaitu kabupaten Pasuruan,
Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. Gunung
Semeru sendiri memiliki ketinggian 3676 m dpl, gunung ini terkenal
paling tinggi di pulau jawa. Untuk mencapai puncak nya dapat melewati
beberapa jalur, jalur dari arah barat daya melewati gunung Widodaren,
dari arah utara melewati gunung Ayak-ayak, Gunung Ider-ider dan Gunung
Kepolo, lewat lereng utara yaitu melalui Ranu Pane, Ranu Kumbolo,
seperti yang sering digunakan para pendaki. Pendakian ini saya
menggunakan jalur lereng Utara, jadi lewat Ranu Pane.
Pendakian saya dengan seorang teman dari Mapala UniBo yang bernama
Wanyok. Pada waktu itu kita berdua nyampe di Ranu Pane malam pukul
20.00, dan keaadaan Ranu Pane sepi dari para pendaki, karena pada malam
itu malam kemerdekaan, jadi pendaki lain sudah pada naek duluan pada
hari kemarin. Kami langsung menuju Basecamp pendakian dan mengurus
perijinan. Kami mendapat tambahan teman 1 orang lagi, di karenakan orang
tersebut tidak di perbolehkan naek karena sendirian, dia dari sidoarjo
bernama Wawa, seorang pengendara sepeda ontel sejati ,,hhe. setelah
semua selesai malam itu juga pukul 21.00 kami langsung lanjut perjalanan
ke Ranu Kumbolo, karena waktu berangkat malam jadi tidak bisa menikmati
pemandangan di sekitar perjalanan. Selama perjalanan menuju Pos Ranu
Kumbolo ada 4 pos peristirahatan, yang sudah dibangun tembok Pos 1, Pos
2, Pos 3, dan Pos 4. Setelah berjalan 4 jam akhirnya kami sampai juga di
Ranu Kumbolo pukul 00.00. Sesampainya disana saya cari tempat camp
dulu, memang tempatnya luas, tp kan tu malam kemerdekaan jadi yang
ngecamp disitu juga banyak, jadi bingung nyari tempatnya. Pada mau ikut
ngrayain upacara kemerdekaan di Ranu Kumbolo. Akhirnya setelah beberapa
menit nyari2, dpet juga tempat camp dekat kamar mandi pos Ranu Kumbolo
(jd agak2 bau dkit..hhe), langsung de, buka tenda, buka peralatan masak.
Makan malam trz tidur..
Pagi saya bangun jam 05.30, karena kaki kedinginan, jadi gak tenang kl
dibuat tidur. Ya akhirnya saya keluar cari perapian, skalian cari teman
ngobrol,,hhe. Setelah matahari mulai nongol, langsung de bikin sarapan
di depan tempat camp, karena dingin mungkin perut laper terus,,hhe. Jam
07.00 saya langsung ke lapangan buat ikut upacara kemerdekaan, kira2 ada
sekitar 200an orang yang ikut upacara di Ranu Kumbolo, upacara
berlangsung selama kurang lebih15 menit. Saya kebetulan bertemu 2 temen
dari Mapala Akasia dan Mapala Bekisar Jember, langsung saya ajak gabung
mereka ke tempat camp. Jam sudah menunjukkan pukul 13.30, saya,Wanyok
dan 2 temen dari Jember lanjut ke Kalimati, sedangkan mas Wawa gak ikut,
karena memang cuma pengen sampai Ranu Kumbolo. Perjalan ditempuh selama
3 jam, dengan vegetasi padang rumput dan hutan pinus. Pukul 16.30 kami
sampai di Pos Kalimati, kami tidak mendirikan tenda karena memang sudah
ada bangunan buat bermalam di kalimati, pas beruntung malem itu kosong,
jadi bisa kami pakai buat bermalam. Kami pun melepas kelelahan dengan
minum kopi sambil gossip-gosip (ngobrol mksudnya,,hhe). Jam 01.00 acara
kami lanjut summit ke puncak Mahameru, 2 jam berjalan kami sudah sampai
Pos Arcopodo, merupakan tempat camp terakhir sebelum puncak, di Arcopodo
vegetasi masi hutan pinus. Kami pun beristirahat sebentar, setelah
tenaga pulih kami lanjut berjalan menuju batas vegetasi dari hutan ke
pasir. Dari batas vegetasi ke puncak dapat ditempuh dalam waktu 3 jam,
dengan trek yang terjal dan dengan kemiringan kira2 30 derajat tambah
pasir yang di injek mrosot terus, misalnya 5 langkah mrosot 2 langkah,
juga angin yang kenceng jadi pasir2 pada beterbangan, apalagi waktu itu
kami gak ada yang pake kacamata, mata uda iritasi karena kena angin
campur pasir2 kecil. Pukul 06.00 kami sudah sampai di puncak. Di puncak
paling Cuma 10 menitan, soalnya anginnya lagi gak b’sahabat, ditambah
gak bisa nyalain gudang garam, yaudah setelah kami puas photo2 langsung
turun, wedus gembel yang ditunggu-tunggu juga g keluar-keluar, karena
emang uda berapa bulan gak keluar. Dengan berat hati turun dari puncak
gak dpet photo wedus gembel. Turunnya kami lari karena jalannya pasir
jadi bisa maen prosotan skalian,,hhe. Nyampe di kalimati masi pukul
11.00, jadi kami sempat kan waktu buat tidur karena semalem begadang.
Jam 14.00 kami langsung turun ke Pos Ranu Kumbolo. Setelah nyampe Ranu
Kumbolo ternyata makanan uda di siapkan sama mas Wawa. Pukul 18.10 kami
melanjutkan perjalanan turun ke Desa Ranu Pane,lagi-lagi perjalanan
malem jadi gak bisa lihat pemandangan selama perjalanan. Nyampe di Ranu
Pane pukul 21.00, langsung kami menuju warung dekat base camp, dan kami
pun bermalam disana sampai esok tiba.
Monday, March 26, 2012
Jalur Pendakian Gunung Arjuna dan Welirang via Tretes
Jalur Pendakian Gunung Arjuna dan Welirang via Tretes
Tretes berada di desa pecalukan, terletak pada ketinggian 800 m dpl, merupakan tempat wisata dan hutan wisata. disini terdapat air terjun yang indah, yaitu air terjun kakek bodo. Di Tretes ini terdapat banyak villa, hotel, dan restoran. Tretes memiliki suhu yang sejuk, dan alam yang sangat alami.
Pendakian dimulai dari pos PHPA Tretes
Pos PHPA - Shelter 1 (Pet Bocor)
dapat ditempuh dengan waktu 30 menit, dengan melewati rumah 2 dan memasuki vegetasi hutan, di Pet Bocor biasanya digunakan orang untuk tempat camp, dan terdapat warung yang menjual kebutuhan logistik para pendaki.
Shelter 1 - Shelter 2 (Kokopan)
Dengan waktu tempuh 3 jam perjalanan, dengan medan menanjak berbatu, di pos Kokopan tedapat juga warung di kiri jalan, tetapi warung ini kadang buka dan tutup, warung ini buka apabila saat musim pendakian.
Shelter 2 - Shelter 3 ( Pondokan )
Dengan waktu tempuh 4 jam perjalanan , dengan medan menanjak berbatu. di pondokan terdapat tempat luas dan beberapa pondok para penambang belerang dari welirang. di pondokan juga terdapat percabangan yang kiri menuju ke puncak arjuna dan yang kanan menuju puncak welirang. Di Pondokan juga terdapt sumber mata air yang bisa gunakan untuk memasak ataupun mandi. Pondokan merupakan tempat terakhir untuk mengambil air sebelum ke puncak welirang.
Pondokan - Puncak Welirang
Perjalanan ditempuh dengan waktu 2 jam, dengan vegetasi hutan cemara setelah hutan cemara sebagian medan undak2an batu atau batu yang tersusun rapi seperti tangga. Dibawah puncak ada sebuah kawah yang menyemburkan gas belerang, dan pada siang hari biasanya puncak tertutup dengan asap belerang.
Pondokan - Puncak Arjuna
dapat ditempuh dengan waktu 2,5 jam, dengan vegetasi hutan cemara. dan dalam perjalanan kita akakn disuguhi pemandangan rumput yang hijau sebelum lembah kijang. dan sebelum sampai dipuncak arjuna kita akan melewati Pasar Dieng, tingginya hampir sama dengan puncak arjuna, dan banya orang mengira kalau itu adalah puncak arjuna. Di Pasar Dieng ini terdapat tumpukan batu dan merupakan pertemuan jalur antara jalur tretes dan jalur karangploso, batu, selecta.
Sebenarnya ada jalur dari Puncak welirang ke Puncak Arjuna langsung yaitu melewati sebuah jurang dan pinggiran Gunung Kembar 1 dan Gunung Kembar 2, tanpa kembali ke pondokan. tetapi jalur tersebut jarang dilewati , kalau kurang megetahui medan, saya sarankan kembali ke pondokan untuk naek lagi ke Puncak Arjuna.