Merbabu, gunung di Jawa Tengah yang berdampingan dengan gunung Merapi bisa di daki dari banyak jalur. Semua menarik dan tak membuat kepayahan jika di sertakan niat. Selain Merbabu adalah gunung yang ramah karena sudah merupakan gunung tak aktif lagi, juga Merbabu banyak menyimpan keindahan alam yang masih lumayan terjaga.
Jalur pendakian Merbabu adalah antara lain, Cunthel, Thekelan, ( Kopeng / Salatiga )Wekas ( Kaponan / Magelang ) atau dari Selo ( Boyolali ). Kini jalur Selo yang akan kami bahas dan tunjukkan bagi pendaki yang belum pernah menuju Merbabu ataupun yang ingin melakukan variasi jalur selain jalur yang lain bagi yang pernah.
JALUR SELO
Kecamatan Selo masuk wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Selo berada di tengah - tengah antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Untuk mendaki ataupun turun gunung Merbabu lewat jalur Selo sebaiknya membawa pemandu atau harus ada pendaki yang pernah melewati jalur ini. Hal ini disebabkan karena banyaknya percabangan yang bisa menyesatkan pendaki.
Meskipun nantinya akan sampai di juga perkampungan, namun sulit sekali mencari kendaraan umum dan tidak ada sumber air. Selain itu jalur yang salah akan melintasi sisi jurang terjal yang sangat berbahaya. Air bersih agak sulit di dapat di Selo, penduduk desa Lencoh yang berada dilereng gunung Merapi untuk memperoleh air bersih harus menyalurkan air bersih yang berasal dari gunung Merbabu. Sehingga di Selo jarang terdapat losmen, hotel atau penginapan,pendaki biasa menginap di basecamp pendakian Gunung Merapi maupun Gunung Merbabu.
TRANSPORTASI
Perjalanan menuju ke Selo dapat ditempuh dari Magelang atau dari Boyolali. Namun kendaraan umum lebih mudah diperoleh dari Boyolali.
. Selo dari Semarang dan Jakarta.
- Bus Jurusan Semarang - Solo atau Jakarta - Solo turun di terminal Boyolali.
- Dilanjutkan berjalan ke pasar Sunggingan ( Pasar Sapi ).
- Bus kecil dari Pasar Sunggingan ( Pasar Sapi ) Boyolali ke Cepogo / Selo.
- Bus kecil dari Pasar Cepogo ke Selo.
. Selo dari Solo dan Surabaya.
- Bus jurusan Solo, Semarang atau Surabaya turun di RSU Boyolali, atau Surowedanan.
- Bus Kecil Surowedanan ke Cepogo / Selo.
- Bus kecil dari Pasar Cepogo ke Selo.
. Selo dari Jogjakarta.
- Bus jurusan Jogja - Solo turun di Kartasura
- Ambil bus jurusan Semarang, Jakarta, atau Boyolali turun Di RSU atau Surowedanan.
- Bus Kecil Surowedanan ke Cepogo / Selo.
- Bus kecil dari Pasar Cepogo ke Selo.
MEMULAI PENDAKIAN.
Pendakian di Selo biasanya di mulai dengan melakukan pendaftaran di Pos Polisi Pasar Selo. Kemudian Perjalanan selanjutnya untuk menuju ke basecamp Gunung Merbabu, dari Selo tepatnya dari kantor Polisi, pendaki harus berjalan kaki menyusuri jalan aspal ( + 2 km / 1 jam ), Pendaki mungkin perlu bertanya beberapa kali karena banyaknya persimpangan.
Pendaki dapat menyewa mobil bak terbuka sayuran atau ojek untuk melintasi perkampungan penduduk dan ladang - ladang yang berada di lereng - lereng terjal menuju ke basecamp. Truk tidak dapat mencapai basecamp karena adanya portal, dan jalan yang dilalui rawan longsor. Untuk pemanasan pendakian, berjalan kaki bisa menjadi pilihan yang lebih murah.
Di Kampung ini terdapat buah 3 rumah yang biasa dijadikan Basecamp sebelum memulai pendakian yang ditandai dengan banyaknya stiker kelompok Pecinta Alam. Rumah ini sangat besar sehingga mampu menampung puluhan pendaki yang menginap. Disini pendaki dapat beristirahat dan menitipkan barang - barang pribadi dan mengisi air untuk pendakian. di basecamp juga mnenyediakan makanan dan minuman, serta beraneka cendera mata juga dapat di peroleh di basecamp.
Basecamp - Mpitian ( + 1 Jam Pejalanan)
Dari Basecamp, pendakian diawali dengan melintasi area perkemahan yang sangat luas yang ditumbuh pohon - pohon pinus sehingga cukup rindang dan sejuk di siang hari. Agak landai kemudian mulai memasuki kawasan hutan. Jalur pendakian masih cukup landai, namun akan banyak dijumpai pertigaan, maupun perempatan jalur yang menuju ke perkampungan penduduk, maupun jalur penduduk mencari kayu bakar dan rumput, untuk itu tetap pilih jalur yang paling lebar. Berjalan sekitar 1 jam akan sampai di Mpitian yang berupa perempatan jalur.
Mpitian - Tikungan Macan ( + 1 Jam Perjalanan )
Dari Mpitian masih agak landai melintasi hutan akan berjumpa dengan sungai kering yang berisi pasir. Setelah menyeberangi sungai kering jalur mulai agak menanjak namun masih melintasi hutan. Setelah berjalan sekitar satu jam dari sungai kering ini jalur terjal sekali meliuk mendaki bukit dan sampailah kita di tikungan macan.
Tikungan macan - Batu tulis ( + 1 Jam Pejalanan )
Di Tikungan Macan ini kita bisa memandang ke bawah ke arah jurang yang masih diselimuti hutan yang lebat. Di tikungan Macan ini pendaki yang turun bisa kesasar karena jalur yang sebenarnya berada disisi samping bukan lurus ke bawah. Dari Tikungan Macan jalur mulai sedikit terbuka, namun masih melintasi hutan yang sudah tidak terlalu lebat lagi. Jalur mulai menanjak, setengah jam berikutnya jalur mulai agak sulit dan semakin terjal. Sekitar 1 jam dari Tikungan Macan pendaki akan sampai di Batu Tulis.
Watu tulis - Jemblongan ( + 1,5 Jam Perjalanan )
Batu Tulis adalah tempat terbuka yang cukup luas, di tengahnya terdapat sebuah batu yang cukup besar. Pemandangan indah di sekitar Batu Tulis bisa menjadi pengobat lelah. Banyak terdapat Edelweis yang tumbuh tinggi dan besar sehingga bisa digunakan untuk berteduh. Pendaki yang turun Gunung Merbabu, di Batu Tulis ini terdapat juga jalur alternatif yang kelihatan sangat jelas namun sedikit mendaki bukit. Jalurnya berbahaya melintasi punggungan yang sempit dengan sisi jurang di kiri dan kanan, sebaiknya tidak melewati jalur ini, tetaplah mengikuti jalur yang resmi.
Dari Batu Tulis medan mulai terbuka berupa padang rumput yang sangat terjal dan berdebu. Bila di musim hujan jalur ini licin sekali sehingga perlu perjuangan sangat keras untuk merangkak ke bergerak ke atas. Puncak Gunung Merbabu masih belum kelihatan, pendaki masih harus melewati empat buah bukit yang terjal untuk sampai di puncak Gunung Merbabu.
Sekitar 1 jam berjuang melintasi medan yang berat dan terjal pendaki akan sampai di puncak bukit, selanjutnya turun dan landai melintasi padang rumput. Pemandangan sekitar di Padang Rumput ini sangat indah, seperti bukit - bukit Teletubies. Sedikit naik bukit dan kemudian turun lagi pendaki akan sampai di Jemblongan yakni sebuah tempat yang banyak di tumbuhiEdelweis dalam ukuran besar dan rapat sehingga sehingga membentuk hutan yang rindang.
Pendaki bisa beristirahat sejenak sambil tiduran di bawah rindangnya hutan Edelweis. Di sini adalah tempat terakhir yang bisa digunakan untuk berteduh dan beristirahat dengan nyaman, karena jalur selanjutnya berupa padang rumput terbuka yang kering dan sangat terjal, berdebu di musim kemarau dan sangat licin di musim hujan.
Jemblongan - Puncak Syarif ( + 2 Jam Perjalanan )
Dari Jemblongan kembali pendaki harus berjuang untuk mendaki bukit yang terjal, licin dan berdebu. Puncak Gunung Merbabu masih belum kelihatan karena tertutup Kukusan yang runcing dan terjal. Setelah berjalan sekitar 1 jam akan tampak puncak Gunung Merbabu. Pemandangan yang sangat indah di depan mata, sekaligus pemandangan yang mencengangkan, karena kita memandang jalur medan terjal yang harus kita tempuh untuk menggapai puncak gunung Merbabu.
Berbalik arah pemandangan ke arah Gunung Merapi juga sangat indah sekali. Bila kita berjalan dengan cermat sekitar sekitar 25 meter di sebelah kanan jalur akan kita temukan sebuah batu berlobang yang keramat. Sekitar 30 menit hingga 1 jam diperlukan perjuangan akhir dengan menapaki jalur padang rumput yang terjal dan berdebu untuk mencapai Puncak tertinggi gunung Merbabu. Setibanya di Puncak Gunung Merbabu, untuk menuju Puncak Kenteng Songo kita berjalan sekitar 10 menit ke arah Timur.
Di Puncak Kenteng Songo terdapat batu berlobang yang dikeramatkan masyarakat. Di puncak ini terdapat batu kenteng / lumpang / berlubang dengan jumlah 9 buah yang hanya bisa dilihat, menurut penglihatan paranormal. Mata biasa hanya melihat 4 buah batu berlobang.
PEMANDANGAN DI GUNUNG MERBABU
Pemandangan yang terdapat pada Gunung Merbabu dan sekitarnya sangat indah, terutama bila kita berada di puncak Gunung Merbabu. Sebelum kita membahas pemandangan dari dan di puncak kita akan membahas pemandangan Merbabu dari kaki gunung. Banyak terdapat gunung di sekitar Gunung Merbabu, diantaranya Gunung Merapi , Gunung Telomoyo , Gunung Ungaran.
Pemandangan yang sangat indah akan didapat sepanjang perjalanan menuju puncak Gunung Merbabu. Sewaktu kita akan menuju Pos I pemandangan yang terlihat adalah hutan Gunung Merbabu yang berubah fungsi sebagai ladang dan kebun. Kebun yang kita lalui kebanyakan kebun sayur dan kebun Akasia.
Di jalur menuju Pos II kita banyak melewati pohon cemara jarum, pohon pinus dan pohon dengan daun - daun kecil, seperti putri malu.
Di jalur menuju pos III kita juga banyak melewati semak belukar. Di pos III ini terdapat Watu Gubug, sebuah batu berlubang yang dapat dimasuki 5 orang yang juga dikeramatkan penduduk sekitar. Konon merupakan pintu gerbang menuju kerajaan mahluk gaib. Watu Gubug ini penuh dengan coretan para "pecinta alam".
Di jalur menuju pos IV banyak semak dan di jalur ini juga akan terlihat Puncak Antena ( 2800 mdpl ). Di puncak ini terdapat sebuah pondok untuk mengukur cuaca. Dari sini juga puncak Kenteng Songo sudah terlihat jelas. Pemandangan dari puncak Antena sangat indah dan banyakpendaki membuka tenda di sini.
Di pos V ini di kelilingi oleh bukit dan tebing dan terlihat juga kawah Condrodimuko. Menuju puncak Syarif pemandangan yang indah ke arah Gunung Lawu, Gunung Merapi, Gunung Sindoro ,dan Gunung Sumbing. Dari puncak Kenteng Songo kita dapat memandang Gunung Merapi dengan puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat sekali.
Di arah Barat tampak Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro yang kelihatan sangat jelas dan indah. Lebih dekat lagi tampak Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran. Dari kejauhan juga tampak Gunung Lawu dengan puncaknya yang memanjang. Di puncak gunung ini terdapat padang rumput, bunga Edelweis, bukit - bukit berbunga yang sangat indah.
Bunga Edelweis hanya tumbuh di puncak pegunungan dan bunga ini terkenal karena keindahannya. Setelah sejumlah pohon yang dilindungi dijarah sekarang bunga yang dikenal sebagai bunga abadi ini dijarah habis - habisan oleh para oknum. Lokasi tempat bunga tersebut berada kini rata dengan tanah. Dalam ilmu botani, bunga tersebut terbentuk secara alami dari timbunan humus dan memerlukan waktu sedikitnya tahun untuk tumbuh dan berbunga. KiniGunung Merbabu kehilangan salah satu daya tariknya., lantaran Edelweis sudah tak tumbuh normal lagi.
Jalur pendakian Merbabu adalah antara lain, Cunthel, Thekelan, ( Kopeng / Salatiga )Wekas ( Kaponan / Magelang ) atau dari Selo ( Boyolali ). Kini jalur Selo yang akan kami bahas dan tunjukkan bagi pendaki yang belum pernah menuju Merbabu ataupun yang ingin melakukan variasi jalur selain jalur yang lain bagi yang pernah.
JALUR SELO
Kecamatan Selo masuk wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Selo berada di tengah - tengah antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Untuk mendaki ataupun turun gunung Merbabu lewat jalur Selo sebaiknya membawa pemandu atau harus ada pendaki yang pernah melewati jalur ini. Hal ini disebabkan karena banyaknya percabangan yang bisa menyesatkan pendaki.
Meskipun nantinya akan sampai di juga perkampungan, namun sulit sekali mencari kendaraan umum dan tidak ada sumber air. Selain itu jalur yang salah akan melintasi sisi jurang terjal yang sangat berbahaya. Air bersih agak sulit di dapat di Selo, penduduk desa Lencoh yang berada dilereng gunung Merapi untuk memperoleh air bersih harus menyalurkan air bersih yang berasal dari gunung Merbabu. Sehingga di Selo jarang terdapat losmen, hotel atau penginapan,pendaki biasa menginap di basecamp pendakian Gunung Merapi maupun Gunung Merbabu.
TRANSPORTASI
Perjalanan menuju ke Selo dapat ditempuh dari Magelang atau dari Boyolali. Namun kendaraan umum lebih mudah diperoleh dari Boyolali.
. Selo dari Semarang dan Jakarta.
- Bus Jurusan Semarang - Solo atau Jakarta - Solo turun di terminal Boyolali.
- Dilanjutkan berjalan ke pasar Sunggingan ( Pasar Sapi ).
- Bus kecil dari Pasar Sunggingan ( Pasar Sapi ) Boyolali ke Cepogo / Selo.
- Bus kecil dari Pasar Cepogo ke Selo.
. Selo dari Solo dan Surabaya.
- Bus jurusan Solo, Semarang atau Surabaya turun di RSU Boyolali, atau Surowedanan.
- Bus Kecil Surowedanan ke Cepogo / Selo.
- Bus kecil dari Pasar Cepogo ke Selo.
. Selo dari Jogjakarta.
- Bus jurusan Jogja - Solo turun di Kartasura
- Ambil bus jurusan Semarang, Jakarta, atau Boyolali turun Di RSU atau Surowedanan.
- Bus Kecil Surowedanan ke Cepogo / Selo.
- Bus kecil dari Pasar Cepogo ke Selo.
MEMULAI PENDAKIAN.
Pendakian di Selo biasanya di mulai dengan melakukan pendaftaran di Pos Polisi Pasar Selo. Kemudian Perjalanan selanjutnya untuk menuju ke basecamp Gunung Merbabu, dari Selo tepatnya dari kantor Polisi, pendaki harus berjalan kaki menyusuri jalan aspal ( + 2 km / 1 jam ), Pendaki mungkin perlu bertanya beberapa kali karena banyaknya persimpangan.
Pendaki dapat menyewa mobil bak terbuka sayuran atau ojek untuk melintasi perkampungan penduduk dan ladang - ladang yang berada di lereng - lereng terjal menuju ke basecamp. Truk tidak dapat mencapai basecamp karena adanya portal, dan jalan yang dilalui rawan longsor. Untuk pemanasan pendakian, berjalan kaki bisa menjadi pilihan yang lebih murah.
Di Kampung ini terdapat buah 3 rumah yang biasa dijadikan Basecamp sebelum memulai pendakian yang ditandai dengan banyaknya stiker kelompok Pecinta Alam. Rumah ini sangat besar sehingga mampu menampung puluhan pendaki yang menginap. Disini pendaki dapat beristirahat dan menitipkan barang - barang pribadi dan mengisi air untuk pendakian. di basecamp juga mnenyediakan makanan dan minuman, serta beraneka cendera mata juga dapat di peroleh di basecamp.
Basecamp - Mpitian ( + 1 Jam Pejalanan)
Dari Basecamp, pendakian diawali dengan melintasi area perkemahan yang sangat luas yang ditumbuh pohon - pohon pinus sehingga cukup rindang dan sejuk di siang hari. Agak landai kemudian mulai memasuki kawasan hutan. Jalur pendakian masih cukup landai, namun akan banyak dijumpai pertigaan, maupun perempatan jalur yang menuju ke perkampungan penduduk, maupun jalur penduduk mencari kayu bakar dan rumput, untuk itu tetap pilih jalur yang paling lebar. Berjalan sekitar 1 jam akan sampai di Mpitian yang berupa perempatan jalur.
Mpitian - Tikungan Macan ( + 1 Jam Perjalanan )
Dari Mpitian masih agak landai melintasi hutan akan berjumpa dengan sungai kering yang berisi pasir. Setelah menyeberangi sungai kering jalur mulai agak menanjak namun masih melintasi hutan. Setelah berjalan sekitar satu jam dari sungai kering ini jalur terjal sekali meliuk mendaki bukit dan sampailah kita di tikungan macan.
Tikungan macan - Batu tulis ( + 1 Jam Pejalanan )
Di Tikungan Macan ini kita bisa memandang ke bawah ke arah jurang yang masih diselimuti hutan yang lebat. Di tikungan Macan ini pendaki yang turun bisa kesasar karena jalur yang sebenarnya berada disisi samping bukan lurus ke bawah. Dari Tikungan Macan jalur mulai sedikit terbuka, namun masih melintasi hutan yang sudah tidak terlalu lebat lagi. Jalur mulai menanjak, setengah jam berikutnya jalur mulai agak sulit dan semakin terjal. Sekitar 1 jam dari Tikungan Macan pendaki akan sampai di Batu Tulis.
Watu tulis - Jemblongan ( + 1,5 Jam Perjalanan )
Batu Tulis adalah tempat terbuka yang cukup luas, di tengahnya terdapat sebuah batu yang cukup besar. Pemandangan indah di sekitar Batu Tulis bisa menjadi pengobat lelah. Banyak terdapat Edelweis yang tumbuh tinggi dan besar sehingga bisa digunakan untuk berteduh. Pendaki yang turun Gunung Merbabu, di Batu Tulis ini terdapat juga jalur alternatif yang kelihatan sangat jelas namun sedikit mendaki bukit. Jalurnya berbahaya melintasi punggungan yang sempit dengan sisi jurang di kiri dan kanan, sebaiknya tidak melewati jalur ini, tetaplah mengikuti jalur yang resmi.
Dari Batu Tulis medan mulai terbuka berupa padang rumput yang sangat terjal dan berdebu. Bila di musim hujan jalur ini licin sekali sehingga perlu perjuangan sangat keras untuk merangkak ke bergerak ke atas. Puncak Gunung Merbabu masih belum kelihatan, pendaki masih harus melewati empat buah bukit yang terjal untuk sampai di puncak Gunung Merbabu.
Sekitar 1 jam berjuang melintasi medan yang berat dan terjal pendaki akan sampai di puncak bukit, selanjutnya turun dan landai melintasi padang rumput. Pemandangan sekitar di Padang Rumput ini sangat indah, seperti bukit - bukit Teletubies. Sedikit naik bukit dan kemudian turun lagi pendaki akan sampai di Jemblongan yakni sebuah tempat yang banyak di tumbuhiEdelweis dalam ukuran besar dan rapat sehingga sehingga membentuk hutan yang rindang.
Pendaki bisa beristirahat sejenak sambil tiduran di bawah rindangnya hutan Edelweis. Di sini adalah tempat terakhir yang bisa digunakan untuk berteduh dan beristirahat dengan nyaman, karena jalur selanjutnya berupa padang rumput terbuka yang kering dan sangat terjal, berdebu di musim kemarau dan sangat licin di musim hujan.
Jemblongan - Puncak Syarif ( + 2 Jam Perjalanan )
Dari Jemblongan kembali pendaki harus berjuang untuk mendaki bukit yang terjal, licin dan berdebu. Puncak Gunung Merbabu masih belum kelihatan karena tertutup Kukusan yang runcing dan terjal. Setelah berjalan sekitar 1 jam akan tampak puncak Gunung Merbabu. Pemandangan yang sangat indah di depan mata, sekaligus pemandangan yang mencengangkan, karena kita memandang jalur medan terjal yang harus kita tempuh untuk menggapai puncak gunung Merbabu.
Berbalik arah pemandangan ke arah Gunung Merapi juga sangat indah sekali. Bila kita berjalan dengan cermat sekitar sekitar 25 meter di sebelah kanan jalur akan kita temukan sebuah batu berlobang yang keramat. Sekitar 30 menit hingga 1 jam diperlukan perjuangan akhir dengan menapaki jalur padang rumput yang terjal dan berdebu untuk mencapai Puncak tertinggi gunung Merbabu. Setibanya di Puncak Gunung Merbabu, untuk menuju Puncak Kenteng Songo kita berjalan sekitar 10 menit ke arah Timur.
Di Puncak Kenteng Songo terdapat batu berlobang yang dikeramatkan masyarakat. Di puncak ini terdapat batu kenteng / lumpang / berlubang dengan jumlah 9 buah yang hanya bisa dilihat, menurut penglihatan paranormal. Mata biasa hanya melihat 4 buah batu berlobang.
PEMANDANGAN DI GUNUNG MERBABU
Pemandangan yang terdapat pada Gunung Merbabu dan sekitarnya sangat indah, terutama bila kita berada di puncak Gunung Merbabu. Sebelum kita membahas pemandangan dari dan di puncak kita akan membahas pemandangan Merbabu dari kaki gunung. Banyak terdapat gunung di sekitar Gunung Merbabu, diantaranya Gunung Merapi , Gunung Telomoyo , Gunung Ungaran.
Pemandangan yang sangat indah akan didapat sepanjang perjalanan menuju puncak Gunung Merbabu. Sewaktu kita akan menuju Pos I pemandangan yang terlihat adalah hutan Gunung Merbabu yang berubah fungsi sebagai ladang dan kebun. Kebun yang kita lalui kebanyakan kebun sayur dan kebun Akasia.
Di jalur menuju Pos II kita banyak melewati pohon cemara jarum, pohon pinus dan pohon dengan daun - daun kecil, seperti putri malu.
Di jalur menuju pos III kita juga banyak melewati semak belukar. Di pos III ini terdapat Watu Gubug, sebuah batu berlubang yang dapat dimasuki 5 orang yang juga dikeramatkan penduduk sekitar. Konon merupakan pintu gerbang menuju kerajaan mahluk gaib. Watu Gubug ini penuh dengan coretan para "pecinta alam".
Di jalur menuju pos IV banyak semak dan di jalur ini juga akan terlihat Puncak Antena ( 2800 mdpl ). Di puncak ini terdapat sebuah pondok untuk mengukur cuaca. Dari sini juga puncak Kenteng Songo sudah terlihat jelas. Pemandangan dari puncak Antena sangat indah dan banyakpendaki membuka tenda di sini.
Di pos V ini di kelilingi oleh bukit dan tebing dan terlihat juga kawah Condrodimuko. Menuju puncak Syarif pemandangan yang indah ke arah Gunung Lawu, Gunung Merapi, Gunung Sindoro ,dan Gunung Sumbing. Dari puncak Kenteng Songo kita dapat memandang Gunung Merapi dengan puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat sekali.
Di arah Barat tampak Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro yang kelihatan sangat jelas dan indah. Lebih dekat lagi tampak Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran. Dari kejauhan juga tampak Gunung Lawu dengan puncaknya yang memanjang. Di puncak gunung ini terdapat padang rumput, bunga Edelweis, bukit - bukit berbunga yang sangat indah.
Bunga Edelweis hanya tumbuh di puncak pegunungan dan bunga ini terkenal karena keindahannya. Setelah sejumlah pohon yang dilindungi dijarah sekarang bunga yang dikenal sebagai bunga abadi ini dijarah habis - habisan oleh para oknum. Lokasi tempat bunga tersebut berada kini rata dengan tanah. Dalam ilmu botani, bunga tersebut terbentuk secara alami dari timbunan humus dan memerlukan waktu sedikitnya tahun untuk tumbuh dan berbunga. KiniGunung Merbabu kehilangan salah satu daya tariknya., lantaran Edelweis sudah tak tumbuh normal lagi.