PENDAKIAN GUNUNG TAMBORA
Tambora merupakan gunung yang mempunyai
ketinggian 2851 mdpl. Salah satu gunung yang mempunyai kawah terbesar
sedunia yaitu mempunyai diameter kira-kira 7 km. Secara adminiftratif
terletak di kabupaten Bima Pulau Sumbawa, NTB. Untuk mendaki ke puncak
tambora ada beberapa jalur, antara lain lewat sisi barat laut yang
dimulai dari Labuan Kenanga. Bila dari sisi Timur, pendakian dimulai
dari Oi Serangari. Dari sisi selatan adalah jalur yang pernah digunakan
Van Rheden, seorang ahli geologi.Dari sisi Utara lewat Desa Pancasila.
Jalur yang saya gunakan adalah jalur utara, karena jalur ini yang
biasanya digunakan para pendaki.
(Langsung aja ya,,biar gak kebanyakan basa-basi,,hhe)
Awal keberangkatan, saya mulai dari Kota Dompu dengan seorang diri,
tepatnya dari base camp Humpa (Pecinta Alam Dompu) yang saat itu
mempunyai sekret di GOR Dompu. Dari sana saya di antarkan sama teman ke
terminal…. Saya lupa nama busnya apa,hhe, Cuma biaya dari terminal sampe
desa pancasila yaitu 2009 yaitu 30rb, ditempuh dalam waktu kurang lebih
5 jam, dengan keadaan jalan yang sedikit bergelombang. Selama
perjalanan kita akan disuguhin pemandangan yang indah,sebelah kiri
pantai berjarak sekitar 20m dari jalan raya dan sebelah kanan padang
rumput yang luas, dan terlihat kegagahan gunung tambora yang berdiri
tegak menjulang (lebay..). Lahan padang rumput biasanya di manfaatkan
oleh warga sekitar dengan memelihara ternak seperti kerbau. Memang
mereka dilepas (biar mandiri,hhe),itu pun tidak di jaga sama si pemilik,
jadi seperti kerbau liar, . Di tengah perjalanan bus akan berhenti
sejenak di rumah makan, yang terletak di sebelah kiri jalan dan
dibelakang rumah makan langsung pantai (mantaph, jadi habis makan
langsung bisa renang,,hhe.). Tak selang berapa lama, kira-kira 2 jam
saya sudah nyampe di desa pancasila waktu menunjukkan jam 19.00, saya
langsung menuju ke kediaman Bp yusuf rumahnya tak jauh dari tempat turun
bus,di dekat lapangan dan di depan rumah ada papan pemberitahuan base
camp. Rumah Bp yusuf digunakan tempat base camp pendakian, jadi di sini
saya mengurus semua perijinan,tidur dan mandi. Setelah saya masuk
kedalam rumah dan kenalan terlebih dahulu pastinya,ngobrol-ngobrol (PDKT
dulu lah,,) saya langsung dapet makan gratis (lumayan irit
uang,,hhe).Perijinan saat itu Rp 10rb,-, karena saya tidak di
perbolehkan naek sendirian maka di wajibkan saya membawa guide,
(75rb/hari), bnernya se saya gak mau cuma y saya ngikutin aja, dari pada
gak boleh naek, padahal uang yang di dompet tinggal 300rb,,hhe.10rb
buat perijinan 150rb buat guide 2hari 100rb buat logistik, sisa 40 rb
pas buat rokok sama ongkos bus pulang ke Dompu. Di desa Pancasila tidak
ada ATM, jadi harus bner ngirit bawa uang di dompet,terus juga gak ada
sinyal, paling2 yang ada Cuma simpati, tu juga agak susah dapetnya.
Acara berlanjut tidur mimpi indah,,
Esok paginya bangun jam 7 langsung ke pasar (kaya mak2 belanja,,hhe)
buat membeli beberapa logistik 2 hari di gunung, terus packing. Dan jam 8
saya siap berangkat dengan guide dari penduduk Dusun Pancasila.
Pertama perjalanan pemandangan kanan kiri masi rumah warga, tapi setelah
45 menit kanan kiri kebon kopi yang sangat luas, pertengahan jalan saya
dikagetkan sama 2 babi gedhe warna item yang b’henti ngalangin jalan,
dikit kaget se, tapi gak sampe jantungan. Untungnya si mas guide bawa
golok, jadi langsung diusir gitu aja, babi langsung masuk lagi kedalam
kebun kopi tanpa perlawanan apapun ( ah ga seru y,,). Selama trek
dikebun kopi masih banyak percabangan, jadi harus sering2 tanya orang
biar gak salah jalur atau nyasar, (kalau ketemu orang se..). Sehabis
kebun kopi langsung masuk ke vegetasi hutan yang lebat dengan tumbuhan
yang tinggi2, ( dlm hutan masih banyak babinya juga, ati2 kena tabrak
ntr..hhe). Setelah satu setengah jam perjalanan waktu menunjukkan pukul
09.30 saya sampai di pos 1 (sumber mata air), saya pun mengisi ulang
perbekalan air minum. Perjalanan dilanjutkan ke pos 2, di tempuh kira2
dua setengah jam, nyampe pos 2 pukul 12.00. Pos ini terletak di sebelah
kiri jalan, dan ada bangunan gubugnya tapi sudah roboh, Cuma tinggal 2
tiang soalnya,,hhe. Di bawah pos 2 ada sungai jadi bisa isi ulang air
minum, kata si mas guidenya se pos 2 mata air terkahir, jadi ambil
sesuai kebutuhan. Di pos 2 saya ketemu dengan 2 orang pendaki dari
Jakarta yang nantinnya akan jadi temen nanjak di gunung Agung, tp mereka
uda muncak duluan. Lanjut pukul 13.00 langsung ke Pos 3 (tempat camp),
perjalanan sekitar 2 jam 20 menit, nyampe di Pos 3 pukul 15.20, Pos 3
terletak di sebelah kiri jalan, ada gubugnya masi kokoh, jadi bisa buat
masak di atas gubug,,hhe, disebelah kanan pos 3 ada tempat camp juga
yang biasanya dipake para pemburu kidjang. Acara pun berlanjut makan
malam dan tidur.
Pukul 02.00 dini hari saya melanjutkan perjalan menuju pos 4, dengan
hawa yang dingin dan agak2 males jalan juga karena ngantuk,,hhe.
Setengah jam perjalanan akhirnya sampai di Pos 4 jam 02.30 yang vegetasi
hutan pinus. Hati- hati juga selama perjalanan ada tumbuhan penyengat
atau jelatang atau djancukan. Perjalan berlanjut ke Pos 5 sampai pukul
03.30 dengan 1 jam perjalanan , di pos 5 ada bangunan gubug juga Cuma
gak terawat dan tak layak pakai,,hhe. Perjalanan di lanjut ke puncak
tambora waktu perjalanan 2 jam, dengan treck pasir dan batu, tapi
kebanyakan datarnya, sampai di puncak pukul 05.30, jadi masi gelap.
Tinggal nunggu sunrise, sambil ngrokok, soalnya dingin juga, kedalaman
kawah kira2 1 km. Setelah sunrise dateng, yang pastinya langsung photo2
(jadi model dulu,,hhe). Jam 07.00 pagi saya lanjut turun ke tempat camp
pos 3, packing langsung lanjut ke base camp pendakian. Sampai base camp
pendakian pukul 20.00, karena kaki kiri saya penyakitnya kambuh dan
jalan pincang, jadi turunnya agak lama,,hhe.
Pagi bangun jam 06.00, bangun pagi karena memang bus yang ke Dompu
berangkat pukul 06.30 an. Jadi gak mau ketinggalan bus.setelah sampe
dompu pukul 13.00, tepatnya di terminal, saya sudah dijemput temen saya,
langsung menuju ke base camp Humpa. Acara berlanjut istirahat..