Gunung Agung Terletak di Pulau Bali, memiliki
ketinggian 3142 m dpl,. Untuk mendaki gunung ini dapat menggunakan tiga
jalur yaitu. Di sisi barat daya gunung agung yaitu jalur pura besakih,
di sisi selatan jalur sangkan kuasa, di sisi tenggara jalur Budakeling,
di sisi utara gunung agung jalur pura pasar agung. Jalur yang saya
gunakan pendakian kali ini adalah jalur Pura Besakih, dari sisi Barat
Daya.
Kalau waktu
tahun 2009 di gunung agung tidak ada basecamp pendakian, jadi kita
ngurus perijinan di Pos Polisi dekat pura besakih, kalau tidur pun gak
di perbolehkan dikantor polisi, kata bapaknya se “ takutnya nanti kalau
ada pengecekan dari atasan mas,,” gtu, ya uda tidurnya di suru ke tempat
peralatan musik di depan pura besakih. Gunung Agung merupakan salah
satu gunung yang sakral, saat pendakian tidak di perbolehkan membawa
bahan dari kulit sapi, membawa makanan yang berbau sapi, seperti abon
sapi, atau cornet, atau apalah, pokoknya segala yang dari sapi tidak di
perbolehkan. Sebenarnya saya pribadi tidak percaya dengan yang kayak
gituan, tapi memang waktu saya naek ada kejadian yang tidak di inginkan,
gara2 melanggar peraturan itu. Simak ceritanya..
Saya berangkat dengan 8 orang, 2 orang dari mapala aesthetica istn
Jakarta, dan 5 orang dari teknik kimia UI, 1 orang guide. Disana di
wajibkan pake guide, sekali pake ongkos saat 2009 yaitu 350rb/4 org,
tapi kita di perbolehkan 350rb/8 org, (mohon2 sambil melas2 se,,hhe),
jadi per orang kena Rp 37.rb,- . Berangkat dari Pos Polisi Pura Besakih
pukul 13.00, track uda nanjak dengan suasana ladang trz berganti dengan
hutan, Cuma gak terlalu lebat, jam 14.00 saya sudah sampai di Pura
Pengubengan,
di situ kami masak2 dlu (ngopi sama ngeteh lah, dan gak lupa gudang
garam,,hhe). Dari Pura Pengubengan kita lanjutkan menuju tempat camp, (
lgsung di track sama guidenya,,). Sampai tempat camp jam 22.00,
tempatnya bukan di pos tapi di tengah jalan, masih di bawah Kori Agung.
Orang waktu itu si guide juga g jelasin tentang nama2 tempatnya, atau
posnya mana aja. Acara berlanjut makan malam dan tidur. Paginya kita
bangun terlambat pukul 06.00, jadi kita ngisi perut dulu, trz jam 07.00
langsung track ke puncak. Sekitar 30 menit kita sudah sampai di Kori
Agung, di situ ada batu besar dan ada sebuah cerukan untuk berlindung
dari angin. Dari batu besar ke plawangan di tempuh dengan waktu 45
menit. Dari Plawangan kepuncak dengan jalur batu dan kiri-kanan jurang,
di sertai dengan angin yang kenceng, nyampe puncak 1 pukul 10.30, gak
nyampe 30 menit uda sampai ke puncak 2. Lah waktu disini ada perdebatan
antara guide dan kita, katanya se guide “ kita g bias ke puncak yang
ketiga dikarenakan punggungan jalur kesana uda patah, lagian cuaca juga g
mendukung cz angin kenceng..”, tp kita te2p bersikeras pengen kesana.
Akhirnya dengan segala pertimbangan, dan dengan berat hati, kita
batalkan rencana kepuncak yang ketiga..huhu. dari puncak ke 2 kita dapat
melihat gunung rinjani, serta pemandangan yang laen. Setelah acara
dipuncak selesai kita berlanjut turun ke tempat camp. Seperti biasa,
sebelum turun kita isi perut dulu biar gak laper di tengah jalan. Jam
14.00 kita mulai turun dari tempat camp ke pura pengubengan, Jam
menunjukkan pukul 23.00 sampai di pura pengubengan. Itu lama di
karenakan ada salah satu dari rombongan yang sudah tidak kuat jalan,
jadi jalannya pake pantat alias ngesot..hhe. terus ada kejadian, dompet
temenku yang ngesot itu ilang, mungkin jatuh y, karena dompet di taruh
di saku belakang celana. Dia bilang kalau dompetnya itu dari bahan kulit
sapi, apakah itu dikarenakan dia melanggar peraturan,.apa mungkin gara2
dari kulit sapi trz ilang atau mungkin emang uda takdirnya ilang , gak
tau persisnya, yang saya tau dompetnya ilang gitu aj,,hhe.
Akhirnya kita rembugan dulu, dan malem itu juga dompet pun di cari,
sama si mas guide dan salah satu orang dari Tek Kim UI. Mereka mencari
dari Pura Pengubengan-Tempat camp-Pura Pengubengan. Sambil nunggu mereka
nyari, kita tidur di pura pengubengan. Pagi mereka uda samapi ke pura
Pengubengan, tapi tidak ada hasil, dompetnya tidak ketemu. Mereka 5
orang dari Tek Kim UI memutuskan untuk tetap tinggal di pura Pengubengan
karena besok masih mau nyari dompet yang ilang itu (isinya uang 500rb +
ATM se,,). Dan saya dan 2 teman dari ISTN memutuskan untuk turun ke
Pura Besakih duluan, karena memang bekal kita uda habis. Setelah
seharian semaleman ditungguin akhirnya mereka sampai juga di pura
besakih, dengan hasil yang sama, dompetnya tidak ketemu..(sayang y 500rb
melayang..hhe). Y sudahlah di ikhlasin aja. Akhirnya pendakian berakhir
dan kita kembali berpisah, saya dengan 2 teman ISTN, langsung nyebrang
ke jawa. Cerita berlanjut ke pendakian berikutnya..C_U..